Friday, December 18, 2015

Layar Tancap Special: Jagal dan Senyap (16 Desember 2015)


Hi Sobat PPI,


Dalam layar tancap kali ini, Sobat Siar Nila kedatangan tamu special. Beliau adalah seorang kandidat Phd di faculteit der Rechtsgeleerdheid Radboud Universiteit Nijmegen, Belanda. Beliau bernama mas Manunggal K. Wardaya yang terkadang saya panggil dengan panggilan mas Anggi. Saya mengajak beliau untuk berdiskusi bersama untuk membahas 2 film ini karena penelitian beliau berkaitan dengan peristiwa yang diangkat dalam film documenter ini.

Judul: Jagal (The act of killing)
Release: 2012
Durasi: 122 menit
Sutradara: Joshua Oppenheimer


Judul: Senyap (The look of silence)
Release: 2014
Durasi: 103 menit
Sutradara: Joshua Oppenheimer

Saya sampai di ruangan 2.47 dalam gedung grotiusgebouw sekitar pukul 11.45 waktu Belanda. Dan kebetulan saat itu mas Manunggal baru saja selesai meeting dengan professornya. Sehingga tanpa menunggu lagi, saya langsung memasang segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk bersiaran.

Pukul 12.00 atau 18.00 WIB kami on air. Ditemani segelas kopi dan amandelkoekjes kami pun membuka obrolan untuk hari itu. Sejujurnya hati saya deg-degan, Sob. Kamu tau kenapa? Karena topik layar tancap hari ini akan membuka kembali sejarah kelam bangsa Indonesia ditengah kepemimpinan Soeharto saat itu.

Film pertama yang kami bahas adalah Jagal. Film ini berceritakan tentang para preman-preman yang menjadi pelaku pembunuhan orang-orang yang memiliki keterkaitan dengan PKI setelah peristiwa lubang buaya atau dikenal dengan peristiwa G 30S/PKI. 

Trailer film Jagal:

Dalam film ini, sang sutradara mewawancarai seorang pimpinan preman di Medan bernama Anwar Kongo. Anwar Kongo adalah satu dari ribuan orang awam yang ikut dalam pembantaian masal ini. Dalam film Jagal, Anwar diberikan kebebasan oleh sang sutradara untuk mereka ulang pembantaian yang dia lakukan. Hal yang membuat saya tertarik adalah saat Anwar merasa bangga menceritakan dan memperagakan ulang teknik-teknik yang dia miliki untuk menghabis korbannya. 

Anwar juga menceritakan bahwa terkadang dia mengadaptasi tekniknya melalui film-film laga luar negeri. Coba kamu bayangkan ketika orang mampu menceritakan secara gamblang dan ringan tentang kejahatan kemanusiaan yang telah dia lakukan. 

Film ini mengajak kita untuk melihat sisi pandang yang berbeda dari pembantaian masal para anggota PKI. Dalam film digambarkan bahwa sebenarnya Anwar pun bukan orang yang sangat kejam. Hal ini dibuktikan dari beberapa adegan yang memperlihatkan bahwa beliau juga punya sisi humanis.

Didalam pembahasa film ini, Mas Mangunggal mengatakan bahwa ada sisi kelam bangsa yang masih harus diluruskan. Film ini hanya membuka sekelumit kisah dari cerita pembantaian para PKI. Lucunya, hingga detik ini, gambaran tentang peristiwa 65 tidak dijelaskan secara utuh.

Jikalau kita melihat sejarah, pada saat orde baru masih kuat-kuatnya (sekitar tahun 1980), pemerintah menjelaskan tentang peristiwa pembunuhan enam jendral senior oleh PKI di Lubang Buaya. Intinya, pemerintah menegaskan ke masyarakat bahwa PKI merupakan pihak yang bersalah. Sehingga tanggal 1 oktober pun dirayakan sebagai hari kesaktian pancasila. Selain itu, pemerintah juga mewajibkan para siswa-siswi mulai dari kelas 5 SD untuk menonton film penghianatan G30S/PKI. Film yang memojokkan PKI sebagai sisi yang bersalah.

Setelah film Jagal dibuat, banyak kontroversi yang muncul terutama di Indonesia. Banyak instansi yang dicekal ketika ingin membuka film ini untuk umum. Namun, film ini tidak hanya sampai disini. Film yang memakan waktu pembuatan selama 5 tahun (dari 2005-2011) ini masih berlanjut. Film kedua, Senyap dirilis tahun 2014 kemarin.

Trailer film Senyap:

Film senyap masih bercerita tentang para pelaku pembantaian. Yang berbeda adalah, kali ini yang mewawancarai pelaku bukan hanya sang sutradara tapi salah satu keluarga korban pembantaian. Disini terlihat bagaimana kebingungan dan emosi keluarga saat mereka tidak tau bahwa sanak familinya akan dihabisi nyawanya walaupun mereka tidak bersalah. Hanya dikarenakan mereka menjadi anggota PKI.

Banyak sekali hal yang membuat saya ternganga. Selain itu, hal yang lebih bnyedihkan lagi, adalah banyak anak bangsa yang tidak sadar tentang kejadian ini. Padahal jika ditanya kisah Hitler, semua orang tahu. Hanya kisah kelam pembantaian masal anggota PKI ini masih kurang diekspose. Pemerintah pun sebenarnya punya kewajiban untuk menyelesaikan masalah di masa lalu bangsa.

Di lain pihak, masyarakat masih memberikan cap negative terhadap para keluarga anggota PKI sehingga sampai saat ini banyak yang mengalami kesulitan dalam berbagai hal, misalnya pekerjaan, pernikahan dan lain-lain. 

Selain itu, ada kisah lain yang tidak terlalu terekspose. Pada masa pemerintahan Soekarno, banyak mahasiswa Indonesia yang berkuliah di luar negeri dengan beasiswa pemerintah. Dan ketika Soeharto naik menduduki jabatan presiden, para mahasiswa ini dicabut hak kewarganegaraannya dikarenakan dianggap sebagai antek jaman Soekarno. Ini merupakan hal yang sangat menyedihkan mengingat jaman dahulu komunikasi tidak semudah sekarang dan para mahasiswa yang terjabut hak kewarganegaraanya ini tidak tahu apa-apa. Mereka pun terpaksa untuk mencari tempat yang bersedia memberikan kewarganegaraaan untuk mereka. Nah, bayangkan sob, kalau kamu asik asik sedang belajar tiba-tiba kewarganegaraan kamu dicabut karena perubahan pemimpin? 

Menurut mas Manunggal, Hingga saat ini pemerintah masih belum meminta maaf secara resmi kepada keluarga korban. Berkas penyelidikan dari Komnas HAM ke Kejaksaan Agung mandeg dari tahun 2012. Kejadian bpembantaian para anggota PKI merupakan kejahatan HAM yang dilaksanakan secara tidak langsung oleh instansi pemerintah. 

Pada akhirnya, ini juga dikembalikan ke diri kita masing-masing. Untuk tidak menilai seseorang dari latar belakangnya saja, namun dari jati diri orang tersebut. Memang masyarakat telah di doktrin bahwa apapun yang berkaitan dengan PKI adalah jahat. Namun, sebagai anak bangsa yang cerdas hendaknya kita sadar dan memberikan hak yang sama terhadap keluarga korban selayaknya hak hidup sebagai seorang manusia yang merdeka di Republik Indonesia.

Layar Tancap minggu ini benar-benar membuka mata kita tentang relalita sejarah yang harus kita selidiki lebih dalam dan kita pelajari. Karena menurut Sobat Siar Nila pribadi, sebuah bangsa bisa maju ketika masyarakatnya sadar dan mengakui kesalahan serta sejarah kelam bangsanya.

untuk kamu yang ingin nonton film Jagal dan Senyap, Sang sutradara telah meng-upload film tersebut:

Film Jagal bisa ditonton disini

Film Senyap bisa ditonton disini


Nijmegen, 18 Desember 2015

Wednesday, December 9, 2015

Pixels (09 Desember 2015)


Hi Sobat PPI,

Minggu kemarin kita telah membahas tentang bagaimana seseorang bisa bertahan hidup di Mars. untuk Minggu ini, Bumi kita diserang oleh Mr. Packman, Sob!

Yes! minggu ini kita membahas tentang film PIXELS yg rilis pada 24 July 2015 kemarin. Film yang disutradarai oleh Adam Sandler ini bercerita tentang serangan dari luar angkasa yang berbentuk video games di era tahun 1982.

Genre:  Action, Comedy, Sci-Fi
Durasi: 106 Min
Release: 24 July 2015


Pixels adalah sebuah film yang menceritakan kisah penyelamatan bumi ketika sebuah koloni alien salah menafsirkan pesan dari video kapsul yang dikirimkan oleh NASA dari bumi pada tahun 1983. Video tersebut ditujukan jikalau ada kehidupan diluar sana, mereka bisa tahu apa saja yang dilakukan manusia di bumi. Dalam video tersebut, ada permainan video game klasik yang juga dimasukkan disana dikarenakan turnamen video game pada tahun 1983 dengan final Sam Brenner vs Eddie Plant yang dimenangkan oleh Eddie.

Padahal, pada zaman tersebut, Brenner merupakan pemain video game terbaik. Dan bersama temannya, Will Copper, mereka yakin bahwa mereka memiliki skill untuk menjadi gamer sejati.

Di waktu sekarang, Brenner (Diperankan oleh Adam Sandler) akhirnya bekerja sebagai tukang elektronik untuk televisi berlangganan dan Copper (Diperankan oleh Cooper) menang pemilu dan menjadi Presiden US. Satu saat, setelah Brenner memperbaiki TV berlangganan dari salah satu kliennya, seorang janda beranak satu bernama Violet van Patten (Diperankan oleh Michelle Monaghan), dia mendapatkan telephone dari Copper untuk pergi ke White House. Sedikit diketahui oleh Brenner bahwa Violet juga dipanggil ke White Hourse karena dia adalah seorang Kolonel Letnal.

Disanalah mereka sadar bahwa bumi diserang oleh makhluk asing yang merubah apapun yang disentuhnya dan diserang menjadi berbentuk pixels. Setelah melihat video serangan, Branner sadar bahwa pattern dari serangan ini berasal dari video game Galaga. Dia pun bersedia untuk membantu pasukan US untuk melawan makhluk ini melalui ilmu video gamenya dia.

selain itu, Copper juga merekrut Eddie (Diperankan oleh Peter Dinklage) yang pada saat itu sedang dipenjara. Copper akhirnya harus mengeluarkan Eddie dari penjara untuk menyelamatkan bumi.

Dalam penyerangan ini, setiap pihak (bumi ataupun alien) yang menang perang, akan mendapatkan trophy. Alien akan menculik salah satu orang dibumi dan bumi bisa mendapatkan salah satu makhluk dari video game.

Film ini menawarkan nostalgia video games dan banyak sekali tawa di setiap menit dari film. film ini dikemas secara ringan, fun dan tentunya tipikal komedi Adam Sandler. walaupun terkadang kamu bakal serasa garing dengan filmnya, tapi secara keseluruhan film ini bisa Nila nilai sebagai film ringan yang kamu tonton ketika otak kamu sudah penat dengan seni berfikir di sekolah dan kamu hanya ingin relax, chill, and laugh.

Dengan CGI yang mulus, film ini menawarkan warna baru dalam dunia fusion antara animasi dan real life. 

Menurut Nila, walaupun film ini fun, tapi film ini bukan film yang kamu tonton dan setelah itu kamu pingin nonton film ini lagi. Berbeda dengan film The Martian ataupun film Lord of The Ring yang walaupun kamu tonton berkali-kali, kamu tetap merasa senang dan seru waktu kamu nonton film-film itu. 

walaupun film ini adalah film yang come-and-go tapi Adam Sandler berhasil menyuguhkan tayangan yang berbeda ketika jagad film sibuk untuk membuat film mengenai Biografi seorang tokoh ataupun memutar ulang tentang memori sejarah.

berikut adalah trailer dari film Pixels



Nah, untuk kamu yang ketinggalan siaran Nila untuk hari ini, kamu bisa cek disini untuk mengunduh rekaman dari siaran Pixels.




untuk minggu depan, Layar Tancap bakal kedatangan tamu special sob!

Karena minggu depan kita bakal bahas film seru berjudul The Act of Killing dan The Look of Silence.


Sampai jumpa ya sob! :)

Wednesday, December 2, 2015

The martian (2 Desember 2015)

Hi Sobat PPI,

Seperti janji Nila minggu lalu, kali ini kita akan membahas film tentang bertahan hidup di Mars. Film ini berjudul THE MARTIAN. film yang berdurasi 144 min ini akan membawa kamu berpetualang ke Mars dan memberimu tips dan trik.

Genre: fiction, adventure, comedy, drama
Durasi: 144min
Release: 2 Oktober 2015


Film Science Fiction yang disutradarai oleh Ridley Scott ini berdasarkan cerita dari novel The Martian (2011) dari Andy Weir. Film ini menceritakan pada tahun 2030 kru dari Ares III telah berhasil untuk membangun artifisial habitat bernama the Hab di Mars. Mereka tinggal selama 31 Hari (menurut Martian days - Sols-) dan kembali ke Bumi dalam orbital probe. enam hari sebelum jadwal keberangkatan, kru harus meninggalkan Mars dengan terpaksa dikarenakan badai Martian yang membahayakan untuk misi ini. dalam proses evakuasi, astronot Mark Watney (Matt Damon) menghilang kerhantam satelit dan dianggap telah meninggal. Kru pun berangkat ke Bumi  dan meninggalkan Mark Watney di tanah merah, Mars.

hal yang menabjubkan terjadi dan Watney pun bangun karena suara peringatan dari oxygen level yang rendah di jaketnya. dengan terpuruk-puruk dia berjalan ke Hab dalam posisi tubuh tertusuk bagian dari pipa satelit. setelah mengoprasi lukanya sendiri, Watney mulai sadar bahwa dia harus bisa bertahan di Mars sampai misi mengiriman logistik selanjutnya tiba. dengan keahliannya sebagai botanist, dia mengubah dan mencoba menumbuhkan tanaman di tanah Mars, dimana tidak ada satu pun tumbuhan yang bisa tumbuh. Semangatnya untuk bertahan hidup membuatnya menjadi kreatif. hal ini mengingatkan kita bahwa dalam keadaan terdesak, manusia bisa menjadi sangat kreatif untuk menyikapi masalah yang dia hadapi.

di Bumi, Mars mission director Vincent Kappor mengamati perubahan posisi dari kendaraan di Mars. mreka bingung, karena mereka menganggap tidak ada orang di Mars. saat itu mereka sadar bahwa Watney masih hidup.

Dengan segala konflik dari birokrasi NASA, dan perjuangan Watney. film ini menyuguhkan tontonan baru tentang film fiksi ilmiah.
dan tau kah kamu apakah bisa kamu menumbuhkan tanaman dengan menggunakan tanah dari Mars?

Setelah melakukan penelitian tentang tanah Mars, beberapa ilmuan menyimpulkan bahwa struktur keasaman tanah di Mars mirip dengan struktur keasaman tanah vulkanis di Hawaii. dengan ini, para ilmuan melakukan prediksi tentang kemungkinan menumbuhkan tanaman di Mars. 
Ada isu yang berkeliaran mengatakan bahwa ilmuan ingin memilih beberapa orang dari bumi untuk dikirim ke Mars dalam one-way journey. dalam hal ini, orang-orang ini akan tinggal di Mars dan membuat semacam koloni di Mars. 

 Walaupun para Ilmuan memiliki wacana kedepan untuk membuat koloni di Mars. Misi untuk mengirim kembali benda dari Mars ke bumi masih belum terlasana atau belum berhasil. Hal ini dibuktikan dengan semua robot yang di kirim ke Mars masih belum bisa dibawa kembali ke Bumi pada saat ini. Ini membuat Mars menjadi planet yg memiliki populasi robot dari bumi. 

Kira-Kira kamu mau nggak Sob kalau ditawarin misi untuk pindah ke Mars selamanya?



Pada akhirnya tidak ada tempat seindah bumi kita tercinta. namun apa yg terjadi ketika bumi kita diserang oleh alien?
kisahnya akan berlanjut di Layar Tancap Minggu depan!
sampai jumpa!

untuk kamu yg ketinggalan siaran Nila, kamu bisa mendengarkan siaran nila kembali disini